MISI UNTUK MEMBERKATI KOTA: MELAYANI
Melayani dengan kasih Kristus untuk membuka pintu hati dan memberkati kota kita.
Bergabung Dalam Pelayanan
Pendahuluan
Dalam upaya kita untuk menjangkau komunitas dengan Injil, pelayanan praktis sering kali menjadi "kunci" yang membuka pintu hati yang tertutup. Ketika kita melayani orang lain dengan tulus, tanpa agenda tersembunyi, kita membuka pintu untuk membagikan kasih Kristus dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh kata-kata saja.
Pelayanan praktis menjadi cara yang efektif untuk menggapai komunitas dengan Injil, seperti yang dicontohkan oleh Yesus yang melayani kebutuhan fisik dan emosional orang-orang untuk membuka jalan bagi pesan spiritual.
Salah satu contoh adalah Brooklyn Tabernacle yang melalui pelayanan praktis, seperti memberikan makanan kepada tunawisma, berhasil mengubah kehidupan komunitasnya.
Pelayanan Sebagai Inti Misi Yesus
Teladan Yesus
Yesus memberi teladan dalam pelayanan, yang bukan hanya mengajarkan tetapi juga mendemonstrasikan melalui kehidupan-Nya.
Datang Untuk Melayani
Yesus datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya (Matius 20:28).
Membangun Jembatan
Pelayanan juga membangun jembatan kepercayaan, seperti yang dilakukan oleh Paulus dalam 1 Tesalonika 2:8, yang tidak hanya membagikan Injil, tetapi hidupnya.
Prinsip Internal dalam Melayani
Kasih (Agape)
Pelayanan Kristen harus didasari oleh kasih murni kepada Tuhan dan manusia.
Kerendahan Hati
Melayani dengan sikap rendah hati, bukan untuk pencitraan.
Pengorbanan
Kesediaan untuk berkorban demi melayani orang lain.
Ketaatan pada Firman
Pelayanan yang berpedoman pada kebenaran Alkitab.
Iman
Percaya bahwa Tuhan bekerja melalui pelayanan kita.
Ketergantungan pada Roh Kudus
Mengandalkan pimpinan dan kuasa Roh Kudus dalam melayani.
Pelayanan tidak boleh didorong oleh ambisi pribadi atau pencitraan, tetapi oleh kasih murni kepada Tuhan dan manusia. Pelayanan Kristen juga membutuhkan integritas dan keteladanan, serta harus berorientasi pada kemuliaan Tuhan, bukan keuntungan pribadi.
Prinsip Eksternal Pelayanan yang Transformatif
Menghormati Martabat
Pelayanan yang transformatif harus menghormati martabat orang yang dilayani, menghargai setiap individu sebagai gambar Allah.
Memberdayakan
Pelayanan yang memberdayakan fokus pada kemampuan jangka panjang orang yang dilayani, bukan sekadar bantuan sementara.
Holistik
Mengatasi kebutuhan secara holistik (fisik, emosional, sosial, dan spiritual).
Memulai dan Mempertahankan Pelayanan Komunitas
Pemahaman Kebutuhan dan Aset
Pelayanan komunitas yang efektif dimulai dengan pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan aset komunitas.
Mobilisasi Sumber Daya
Mengidentifikasi dan mengorganisir sumber daya yang diperlukan untuk pelayanan efektif.
Pembangunan Tim dan Kemitraan
Membangun tim yang solid dan menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam komunitas.
Evaluasi dan Penyesuaian
Evaluasi dan penyesuaian juga penting untuk memastikan pelayanan tetap relevan dan efektif.
Inti Pelayanan
Pelayanan Kristen yang sejati bermula dari hati yang terhubung dengan Tuhan, dipimpin oleh kasih dan kerendahan hati, serta dilakukan dengan ketergantungan penuh pada Tuhan.
Pelayanan tersebut bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan bukan untuk kepentingan pribadi atau gereja semata.